Beranda | Artikel
Makruhnya Makan Bawang Ketika Hendak Ke Masjid
Selasa, 21 November 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Makruhnya Makan Bawang Ketika Hendak Ke Masjid merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 6 Jumadil Awal 1445 H / 19 November 2023 M.

Kajian Hadits Tentang Makruhnya Makan Bawang Ketika Hendak Ke Masjid

Hadits 252:

 عن جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ ﵄ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ مَنْ أَكَلَ ثُومًا أَوْ بَصَلًا فَلْيَعْتَزِلْنَا أَوْ لِيَعْتَزِلْ مَسْجِدَنَا وَلْيَقْعُدْ في بَيْتِهِ وَأنَّهُ أُتِيَ بِقِدْرٍ فِيهِ خَضِرَاتٌ مِنْ بُقُولٍ فَوَجَدَ لَهَا رِيحًا فَسَأَلَ فَأُخْبِرَ بِمَا فِيهَا مِنْ الْبُقُولِ فَقَالَ قَرِّبُوهَا إِلَى بَعْضِ أَصْحَابِهِ فَلَمَّا رَآهُ كَرِهَ أَكْلَهَا قَالَ كُلْ فَإِنِّي أُنَاجِي مَنْ لَا تُنَاجِي.

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Siapa yang makan bawang putih atau bawang merah, maka hendaklah ia menjauhi kami atau menjauhi masjid kami, dan hendaklah ia duduk di rumahnya.” Sesungguhnya beliau dibawakan sebuah bejana yang berisi sayur-mayur dari kacang-kacangan. Beliau mencium bau yang tidak enak, lalu beliau bertanya dan diberitahu bahwa di dalamnya terdapat bawang. Beliau bersabda: “Dekatkanlah makanan itu kepada sebagian sahabat-sahabat,” namun setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat melihat bahwa di situ ada makan-makan yang membuat bau mulu, maka beliau tidak suka untuk memakannya, kemudian beliau bersabda: “Kalian saja yang makan, karena aku berkomunikasi dengan yang kalian tidak berkomunikasi dengannya (yaitu dengan malaikat Jibril ‘Alaihis Salam). (HR. Muslim)

Makruhnya makan bawang

Makruhnya makan bawang, baik bawang merah maupun bawang putih, demikian pula semua yang baunya tidak enak. Kalau di Indonesia, seperti jengkol, pete, dan semua yang membuat bau mulut. Maka, itu sama hukumnya, karena larangannya harus kita pahami illatnya. Kita jangan hanya terpaku “Oh, yang tidak boleh itu makan bawang merah dan putih, karena haditsnya hanya itu.” Tapi kita harus paham illat (alasan) dari larangan itu. Ternyata alasannya karena bisa menimbulkan bau busuk. Berarti diqiyaskan dengan bawang merah dan bawang putih, semua yang menimbulkan bau busuk di mulut.

Uzur untuk tidak pergi ke masjid

Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang makan bawang merah atau bawang putih sehingga menimbulkan bau busuk itu termasuk uzur untuk tidak pergi ke masjid. Tapi ini bukan bagi orang yang sengaja makan bawang supaya tidak ke masjid. Kalau niatnya seperti ini, maka berdosa. Niatnya ini yang akan dicatat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai niat yang buruk.

Larangan ini ketika mau ke masjid saja

Larangan makan bawang putih, bawang merah, dan sejenisnya itu berlaku ketika kita mau ke masjid saja. Adapun kalau kita tidak pergi ke masjid, maka boleh. Dalilnya adalah hadits ini, dimana didekatkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sayur-mayur. Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh untuk mendekatkannya kepada sebagian sahabat. Akan tetapi, Nabi tidak mau makan. Kenapa? Karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu menunggu wahyu. Sementara para malaikat itu merasa terganggu, seperti halnya anak Adam juga terganggu. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak ingin tentunya dengan bau mulutnya itu menyakiti Malaikat Jibril ‘Alaihish Shalatu was Salam. Berarti, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak mau makan karena ada alasan tersebut. Tapi Nabi mengatakan: “Makanlah, karena aku berkomunikasi dengan yang kalian tidak berkomunikasi dengannya.”

Berarti, kalau kita tidak pergi ke masjid, itu menunjukkan boleh, tidak masalah. Namun, tentunya, ketika kita mau shalat tahajud, dianjurkan juga kita untuk bersiwak, membersihkan bau mulut. Karena disebutkan dalam hadits:

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَامَ يُصَلِّي أَتَاهُ الْمَلَكُ فَقَامَ خَلْفَهُ يَسْتَمِعُ الْقُرْآنَ وَيَدْنُو، فَلَا يَزَالُ يَسْتَمِعُ وَيَدْنُو حَتَّى يَضَعَ فَاهُ عَلَى فيه فَلَا يَقْرَأُ أَيَّةً إِلَّا كَانَتْ فِي جَوْفِ الْمَلَكِ

“Sesungguhnya jika seorang hamba berdiri untuk shalat maka malaikat akan berdiri di belakangnya untuk mendengarkan Al-Qur’an. Dan malaikat tersebut akan terus mendekat dan terus mendengarkan bacaannya sampai malaikat tersebut meletakan mulutnya di mulut orang tersebut. Dan tidaklah dia membaca Al-Qur’an kecuali Al-Qur’an itu masuk ke dalam perut malaikat.” Lihat: Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah

Sementara malaikat terganggu dengan bau mulut. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ

“Sesungguhnya malaikat merasa tersakiti (terganggu) dengan sesuatu yang mengganggu anak Adam.” (HR. Muslim)

Anjuran untuk menjaga kebersihan masjid

Hadits ini juga menunjukkan anjuran untuk menjaga kebersihan masjid, dan agar dijauhkan dari bau-bau yang tidak enak di masjid. Oleh karena itu, bagi yang ingin pergi ke masjid, hindari pakaian yang memiliki bau tidak enak, seperti bau keringat yang sangat kuat. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan orang-orang di masjid.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53602-makruhnya-makan-bawang-ketika-hendak-ke-masjid/